Air kolam yang terlihat jernih sekalipun bisa menjadi berbahaya seiring waktu. Tidak semua pencemaran langsung terlihat: ada proses biologis dan kimia yang terjadi setiap hari di dalam air. Karena itu, banyak pemilik kolam renang bertanya-tanya: seberapa sering air harus diganti agar tetap aman? Artikel ini menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi penggantian air dan cara memperpanjang umur pakai air kolam.
Frekuensi Penggantian Air
Bahkan jika sudah menggunakan filter, bahan kimia, dan alat sterilisasi ultraviolet, air tetap perlu diganti dengan yang baru:
- Penggantian sebagian: 1/4 hingga 1/3 volume air setiap 1–2 minggu.
- Penggantian total: 1–2 kali selama satu musim renang (3–5 bulan).
Jika kolam hanya diberi klorin atau algaecide tanpa sistem filtrasi:
- Pemakaian intensif (setiap hari) → penggantian total setiap 3–4 minggu.
- Pemakaian ringan → setiap 1,5–2 bulan, selama air tetap jernih dan tidak berbau.
Setiap kolam memiliki kondisi berbeda, tergantung kualitas air awal, frekuensi penggunaan, dan jumlah bahan kimia yang ditambahkan.

Mengapa Air Tetap Rusak Meski Ada Perawatan?
Walaupun ada sistem perawatan, pencemaran tetap menumpuk:
- Mikrobiologis
- Bakteri dan virus resisten terhadap klorin.
- Lumut dan biofilm di dinding atau pipa.
- Jamur di area sirkulasi buruk (tangga, sudut).
- Kimia
- Penumpukan zat kimia dari pemakaian berulang.
- Perubahan pH sehingga air menjadi tidak seimbang.
- Organik
- Keringat, air liur, kosmetik dari perenang.
- Debu, serbuk sari, daun, dan serangga.
- Kotoran yang terbawa hujan dan angin.
Mikroorganisme Berbahaya di Air Kolam
Air yang tidak dirawat dapat menjadi sarang patogen berbahaya:
- E.coli → menunjukkan adanya pencemaran organik, memicu diare.
- Staphylococcus → menyebabkan radang kulit.
- Pseudomonas aeruginosa → resisten terhadap klorin, menyebabkan infeksi telinga dan kulit.
- Jamur Candida → menyerang kulit dan selaput lendir.
- Legionella dan adenovirus → berbahaya bila air terminum secara tidak sengaja.
Air yang tampak jernih belum tentu aman secara mikrobiologis.
Tips Menjaga Air Tetap Bersih Lebih Lama
- Gunakan penutup kolam saat tidak digunakan. Cara sederhana ini mencegah masuknya debu, daun, dan serangga.
- Pasang sistem filtrasi dasar untuk menyaring kotoran mekanis.
- Tambahkan alat sterilisasi ultraviolet – seperti UV sterilizer for a swimming pool UVL-AQUA dengan panjang gelombang 254 nm. Teknologi ini menetralkan bakteri, virus, dan jamur tanpa mengubah komposisi air serta aman bagi kulit dan mata.
- Tambahkan bahan kimia secukupnya – algaecide, hidrogen peroksida, klorin, atau bromin.
Kombinasi filtrasi, desinfeksi dengan lampu sinar UV, dan bahan kimia terukur akan membuat air tetap jernih, mengurangi frekuensi penggantian total, serta memberikan kenyamanan berenang tanpa risiko kesehatan.