Penyaringan dan Sterilisasi Air di Rumah Pribadi

Pemilik rumah sering menghadapi masalah kualitas air yang rendah. Noda pada keran, endapan putih, atau bau tidak sedap biasanya menunjukkan adanya garam, zat besi, atau kontaminasi bakteri. Agar air benar-benar layak minum, diperlukan sistem penyaringan yang tepat. Penting dipahami bahwa ada dua tahap berbeda:

  • Penyaringan air → menghilangkan partikel padat dan zat kimia.
  • Sterilisasi air → menonaktifkan mikroorganisme berbahaya.

Kedua proses ini tidak saling menggantikan, tetapi saling melengkapi.

Sumber Air dan Karakteristiknya

Sebelum memilih sistem, tentukan dulu sumber air:

  • Pasokan air pusat→ biasanya sudah diproses, tapi dapat terkontaminasi kembali oleh pipa tua (zat besi, garam kesadahan).
  • Sumur dangkal → populer dan mudah dibuat, tetapi berisiko tercemar bakteri dan dipengaruhi musim.
  • Sumur pasir (15–30 m) → konstruksinya sederhana, namun sering mengandung zat besi tinggi.
  • Sumur artesis (≥50 m) → andal dan memiliki debit besar, tetapi airnya biasanya keras sehingga perlu pemrosesan tambahan.

Disarankan melakukan analisis laboratorium sebelum memilih kombinasi filter.


Tahapan Penyaringan

Banyak orang beranggapan satu filter sudah cukup. Faktanya, sistem terdiri dari beberapa tahap:

  1. Filtrasi kasar → filter jaring atau backwash menghilangkan partikel besar.
  2. Penghilangan zat besi → kolom media katalitik atau aerasi mengendapkan zat besi.
  3. Pelembutan (softener) → resin ion exchange menukar Ca²⁺ dan Mg²⁺ dengan Na⁺.
  4. Filtrasi halus → filter cartridge menghilangkan kekeruhan sisa dan partikel mikro.

Namun, meskipun komposisi air membaik, bakteri tetap bisa berkembang di dalam sistem.

Mengapa Sterilisasi Diperlukan

Metode sterilisasi

Air yang hanya melewati filter masih dapat mengandung bakteri. Misalnya, pada rumah dengan sumber sumur, analisis menunjukkan kontaminasi mikroba meskipun sudah ada sistem penyaringan. Solusinya adalah menambahkan sterilisator UV di tahap akhir.

Prinsip Kerja Sterilisator UV

Air dialirkan melalui tabung stainless steel, di dalamnya terdapat lampu UV-C (254 nm) yang dilindungi oleh tabung kuarsa. Radiasi UV-C merusak DNA mikroorganisme sehingga mereka tidak bisa berkembang biak.

Syarat kerja optimal:
  • Pasang setelah seluruh filter mekanis dan kimia.
  • Sistem sebaiknya menyala terus (lampu butuh waktu untuk mencapai intensitas penuh).
  • Perhatikan tekanan dan kapasitas pompa.
Perawatan:
  • Ganti lampu setiap 9.000–12.000 jam (±12 bulan).
  • Bersihkan tabung kuarsa dengan larutan asam organik (asam oksalat/jeruk).
  • Gunakan bypass agar perawatan tidak menghentikan suplai air.
Kesalahan Umum
  • Tidak menganalisis air sebelum memilih sistem.
  • Urutan filter salah (UV harus dipasang paling akhir).
  • Tidak rutin mengganti lampu dan cartridge.

Kesimpulan

Penyaringan + sterilisasi adalah kombinasi wajib untuk mendapatkan air yang bersih, aman, dan sehat. Filter menghilangkan kotoran dan zat kimia, sementara lampu UV menonaktifkan bakteri.

Sterilisator UVL-AQUA 8 – UVL-AQUA 180 tersedia untuk berbagai kebutuhan konsumsi rumah tangga, memastikan air layak minum dengan sistem yang tahan lama dan efisien.

Artikel lainnya
Modul UV untuk lini konveyor non-standar: solusi untuk lebar 450 mm
25.09.2025
Pendekatan Modern untuk Desinfeksi Udara di Industri
10.09.2025
Desinfeksi Ventilasi dengan UV: Dari Rumah Sakit hingga Kompleks Hunian
10.09.2025
Pelanggan kami