Kolam renang anak adalah sumber kegembiraan sekaligus penyelamat di hari panas. Namun di balik keceriaan bermain air, terdapat risiko serius. Tubuh anak lebih rentan terhadap kuman yang cepat berkembang biak di air hangat yang tidak terawat. Jika kebersihan air diabaikan, bakteri, jamur, dan virus berbahaya bisa muncul, memicu gangguan pencernaan maupun penyakit kulit. Berikut cara menyiapkan dan menjaga air tetap bersih agar anak aman saat berenang.
Langkah Awal Persiapan Air
- Membersihkan wadah kolam – sebelum memasang kolam renang karet atau rangka, sebaiknya bersihkan dinding dengan cairan algaecide. Langkah ini mencegah pertumbuhan lumut dan spora. Pastikan permukaan benar-benar kering.
- Periksa sistem filtrasi – bila menggunakan filter, cek kondisi media dan ganti jika perlu. Jika belum ada, pasang filter sederhana agar kotoran halus tersaring dan pertumbuhan bakteri bisa ditekan.
- Gunakan air bersih – isi kolam dengan air PDAM atau air yang sudah melalui proses penyaringan.
- Lakukan desinfeksi awal – gunakan bahan kimia berbasis klorin yang larut cepat. Untuk hasil optimal, bisa dilakukan shock chlorination (selama minimal 12 jam kolam tidak boleh digunakan).
Namun, penggunaan klorin berlebih bisa menimbulkan chloramine yang menyebabkan iritasi mata, kulit, hingga masalah pernapasan pada anak. Untuk mengatasinya, disarankan menambahkan alat sterilisasi ultraviolet untuk kolam renang. Lampu sinar UV-C dapat menghancurkan chloramine dan menekan perkembangan mikroba tanpa mengubah komposisi air.

Cara Menjaga Air Tetap Bersih
Agar air kolam renang anak tetap aman:
- Tambahkan bahan kimia sesuai jadwal, termasuk shock treatment.
- Bersihkan dan ganti filter secara berkala.
- Pastikan ada sirkulasi air dengan pompa, meski kapasitas kecil tapi beroperasi terus-menerus.
- Ganti sebagian air, minimal 10% setiap hari. Pada kolam kecil, sebaiknya ganti air total setiap 1–2 minggu.
- Pasang lampu UV untuk sterilisasi air agar mampu menetralkan hingga 99,9% bakteri dan mikroorganisme.
Pentingnya Sterilisasi Berkelanjutan
Untuk menjamin keamanan anak, diperlukan desinfeksi mikrobiologis secara terus-menerus. Metode sterilisasi sinar UV dianggap paling efektif dan ramah lingkungan. Seringkali digunakan kombinasi dosis kecil klorin dengan alat sterilisasi ultraviolet sehingga air tetap higienis tanpa kelebihan bahan kimia.
Standar kecepatan sirkulasi air di kolam anak:
- Anak usia di bawah 7 tahun → seluruh volume air harus bersirkulasi penuh setiap 30 menit.
- Anak usia 7–14 tahun → waktu sirkulasi penuh maksimal 2 jam.
Berdasarkan parameter ini, kapasitas pompa dan alat sterilisasi ultraviolet dipilih agar sesuai dengan ukuran kolam.
Risiko Jika Air Tidak Dirawat
Tanpa perawatan teratur, kualitas air akan cepat menurun. Di bawah paparan sinar matahari, suhu hangat, dan kotoran organik, mikroba akan berkembang pesat.
Dampak paling umum:
- Infeksi bakteri seperti E. coli, salmonella, atau staphylococcus → dapat menyebabkan diare, muntah, hingga demam tinggi.
- Penyakit kulit dan jamur → dermatitis, ruam, gatal, bahkan infeksi bernanah pada kulit sensitif.
- Reaksi alergi → muncul ruam, pilek, mata berair, atau sesak napas akibat aktivitas mikroorganisme.
Semua risiko ini jauh lebih berbahaya bagi anak karena daya tahan tubuh mereka masih lemah. Bahkan berenang sebentar pun bisa menimbulkan masalah kesehatan serius.
Kesimpulan
Menjaga kualitas air kolam renang anak adalah kunci utama untuk melindungi kesehatan. Kombinasi filtrasi, desinfeksi, dan penggunaan lampu UV untuk sterilisasi air akan memastikan air tetap jernih, aman, dan bebas dari ancaman mikroba. Dengan langkah sederhana ini, anak dapat berenang dengan nyaman tanpa risiko gangguan kesehatan.